Let's see

Minggu, 25 Desember 2011

Mahalnya Mati Di Indonesia

   Banyak orang memilih jalan kematian dengan alasan agar terbebas dari segala masalah dunia. Tapi siapa bilang kalau kematian tak membuat masalah, terlebih bagi pihak keluarga yang ditinggalkan. Mengapa? karena mati di negara ini mahal. Kenapa saya bilang demikian, opini ini saya dapat saat saya berbincang dengan salah satu kepala pengawas area pemakaman se kota Depok.
  Pak Indra namanya, ia bercerita bahwa tahun depan yakni 2012 Dinas Pemakaman Kota Depok berencana menaikan tarif retriribusi pemakaman. Awalnya warga Depok dikenai biaya sebesar Rp 54 ribu per makam, namun tahun depan rencananya akan dinaikan hingga Rp 80-100 ribu. Sementara warga luar Depok lebih ekstrim lagi, dari harga Rp 375 ribu per makam akan dinaikkan menjadi Rp 1 juta rupiah. Katanya untuk mengantisipasi warga luar Depok yang mau memakamkan kerabatnya di Depok. 
   Soalnya nih konon di Tanggerang harga retribusi makam sudah mencapai kurang lebih Rp 3 juta per makam. Sementara di Jakarta mencapai Rp 6 juta per makam. Padahal nih urusan pemakaman ngga sebatas biaya retribusi saja, ada juga biaya untuk memandikan, mengkafani, hingga menguburkan. Biaya penguburan saja kisarannya antara Rp 200-400 ribu per makam. Hemmmm.... mahal yah?!
  Walaahh belum lagi buat daerah-daerah yang masih menjujung tinggi adat dengan berbagai upacaranya. Salah satunya ya upacara pemakaman. Seperti di Bali dan Toraja, tak sedikit mereka harus menyimpan jenazah berbulan-bulan karena tak mampu menyelenggarakan upacara pemakaman. Tak sedikit pula yang harus berhutang untuk penyelenggaraan tersebut.

Semerawutnya Terminal... Siapa yang Mau Disalahkan???

   Tugas saya kala itu diminta menyambangi terminal Depok. Bagi saya yang sudah puluhan tahun tinggal di Depok, hari itu adalah kali pertama saya menginjakkan kaki di sana. SEMERAWUT. Itulah kata pertama yang terlintas dibenak saya kala melihat kondisi terminal. Puluhan angkutan umum berjejal di sana, belum lagi bis-bis AKAP. Yang lebih menyesakkan lagi ruang tunggu terminal yang sungguh jauh dari kesan nyaman. Wajar saja bila akhirnya banyak penumpang yang lebih memilih menunggu angkutan di muka Terminal. Di tambah lagi kesemerawutan terminal membuat angkutan umum tersendat keluar pintu terminal. Blaaahhh makin malas saja penumpang menunggu di dalam.
   Tapi sesungguhnya semua tindakan baik dari penumpang, pengemudi, maupun pihak terminal bagai rangkaian yang saling berkait. Dan ketika semua tak mau disalahkan disinilah lingkaran setan tercipta. Penumpang tidak mau menunggu di dalam terminan dengan alasan angkutan yang banyak ngetem di luar dan kondisi terminal yang tidak nyaman. Pengemudi kendaraan umum juga merasa kondisi terminal tidak nyaman, penumpang banyak di luar terminal hingga mereka harus berjubal di bibir terminal. Pihak Terminal juga merasa pengemudi dan penumpang sulit mematuhi aturan hingga menyebabkan kesemerawutan. 
   Tapi di balik itu semua saya sedikit berempati dengan para supir angkutan ini. Meski pada prakteknya mereka sering kali berlaku mengesalkan saat membawa kendaraan. Tapi... tapi.. tapi ya bayangkan ternyata uang sewa yang harus mereka serahkan untuk bos-bos mereka cukup besar loh, berkisar antara 75-250 ribu rupiah. Belum lagi mereka harus membayar bensin, dan pungutan-pungutan liar di luar itu semua. Itu semua berat rasanya untuk mereka yang mendapat penumpang kadang tak seberapa. Terlebih era motor semakin berkembang pesat.
   Oiya bicara soal pungutan yang harus mereka bayarkan salah satunya ada retribusi resmi setiap kali masuk terminal Depok, yakni dengan membayar Rp 200 untuk angkutan mikrolet, Rp 500 untuk bis kecil, dan Rp 1000 untuk bis besar. Permasalahannya uang itu ke mana ya? kalau fasilitas terminal tidak kunjung mendapat perbaikan. Kita coba berhitung ya.. taruhlah semua angkutan di pukul rata bayar Rp 200. Disana terdapat kurang lebih 3000 angkutan umum. Setiap angkutan paling tidak masuk 3 kali ke dalam terminal, karena sistem terminal Depok yang mengharuskan setiap angkutan untuk masuk terminal. 
  Itu berarti 3000x 200x 3= 1.800.000 rupiah per hari, yang berarti kurang lebih Rp 54. 000.000 per bulan. Sementara Terminal sendiri mendapatkan APBD setiap bulan untuk biaya operasional sehari-hari. Jika dikatakan tak ada dana mencukupi untuk memperbaiki kondisi terminal, maka kemana larinya uang Rp 54 juta perbulan tersebut yah???

Apa Itu Banjir Buatan? Untuk Apa Mereka Mebuat Banjir?

Gorong-gorong, yang ditanami tumbuhan hijau

    Kemarin sudah bicara soal pasar sekarang kita bicara soal banjir. Setelah turun ke masyarakat ternyata memang banyak sekali masalah-masalah yang mungkin terlihat biasa bagi orang lain. Namun, nyatanya permasalahan tersebut tidak biasa bagi yang mengalaminya.
    Seperti siang itu, saya diminta datang ke Kampung Pulo Cilandak. Awalnya saya tidak menemukan hal yang istimewa selain bahwa daerah itu merupakan daerah rawan banjir. Bicara daerah rawan banjir di Jakarta tentu bukan sesuatu yang istimewa bukan. Apalagi setelah sedikit browsing, berita terkait Kampung Pulo selalu berbicara warga yang ingin membongkar gorong-gorong. Saya sungguh bertanya-tanya, kenapa sudah tahu banjir mereka malah ingin bongkar gorong-gorong?
   Sesampainya di sana saya menjumpai dua ibu yang sedang asik berbincang di bagian muka rumah mereka. Satu ibu ngobrol sambil sibuk membersikan sisa air dengan serok. Saya menengahi perbincangan mereka. Setelah sedikit memperkenalkan diri, saya mulai bertanya mengenai sejak kapan banjir melanda wilayah mereka. Setelah ini saya dikagetkan dengan  banyak hal menarik. Salah satu ibu bertutur pada saya, meski awalnya ia takut-takut untuk bercerita. 
   Jadi, awalnya wilayah Kampung Pulo hanya dilanda banjir lima tahunan. Tapi, sembilan bulan terakhir daerah tersebut hampir...hampirrrr setiap hari terkena banjir. Lucunya banjir tersebut terjadi setelah pihak Marinir Cilandak yang berseberangan dengan Kampung Pulo, membangun sebuah gorong-gorong. 
   Sebentar... sebentar seharusnya gorong-gorong bukannya berfungsi untuk memperlancar aliran air bukan. Lalu kenapa justru banjir terjadi setelah gorong-gorong tersebut dibangun? dan mengapa pihak Marinir membangun gorong-gorong?
  Jawabannya saya dapat dari cerita para warga, kurang lebih sembilan bulan lalu. Saat itu tanah pemukiman warga didatangi pihak Marinir. Maksud kedatangan tersebut katanya untuk mengajukan tawaran pembebasan lahan pemukiman mereka untuk perluasan lapangan tembak. Sayangnya saat itu warga tidak menyetujui. Hal tersebut dikarenakan harga yang ditawarkan pihak Marinir begitu murah. Rinciannya sebagai berikut, menurut ketua RT setempat bangunan gubuk dihargai Rp 650 per meter, semi permanen Rp 750, dan permanen Rp 950. Itu pun hanya bangunan saja tanah tidak dihitung. Mereka kontan merasa dirugikan dengan tawaran tersebut dan menolaknya. 
salah satu rumah warga
  Bencana pun mulai menyambangi mereka, sejak saat itu entah bagaimana caranya. Daerah mereka selalu didera banjir. Bahkan disaat kondisi cuaca kemarau tak jarang rumah mereka tetap terendam hingga lutut orang dewasa. Lucunya lagi, banjir akan surut saat ada pejabat atau orang penting yang akan berkunjung ke sana. Maka para warga pun menamainya banjir siluman.
   Oiya, setelah banjir terus menerjang pernah pihak Marinir datang kembali memberi tawaran. Kali ini harga yang ditawarkan jauh mengalami penurunan. Semua rumah dihargai pukul rata Rp 500 per meter dan tidak dihitung tanah. Hal ini tentu membuat warga semakin jengkel. Entah apa yang dimau pihak Marinir. Hingga saat ini tidak ada pembicaraan yang terjadi antara kedua pihak mengenai permasalahan ini. Pihak Marinir kerap kali menolak untuk melakukan perundingan.
  Padahal jika ditilik lagi, rencana pembebasan tanah untuk perluasan area tembak juga dirasa tidak logis oleh warga. Sebab letak lapangan tembak di kawasan komplek Marinir itu di batasi perumahan Marinir, sungai, baru rumah warga yang ingin mereka bebaskan tersebut. Jadi entah rencana pembebasan lahan tersebut pada hakikatnya untuk apa. 
   Saya sempat mengunjungi gorong-gorong yang dimaksud tersebut. Memang sungguh aneh, sebab gorong-gorong tersebut lebih terlihat sebagai tanggul. Bentuknya yang mengarah ke atas, otomatis membuat air justru meluap di sungai dan jatuh ke rumah warga. Terlebih gorong-gorong tersebut memangkas lebar sungai dari 12 meter menjadi tinggal tersisa 4 meter. Pantas jika akhirnya aliran air sungai menjadi terhambat dan mengalami penyempitan, hingga akhirnya meluap ke pemukiman warga.
     Saat ditemui warga hanya berharap sungai dinormalisasi lagi dan gorong-gorong dibongkar. Hal tersebut supaya aliran sungai bisa kembali normal hingga tak perlu meluap sampai pemukiman warga. Tidak terbayang jadi mereka, sembilan bulan selalu didera banjir. Semoga segera selesai semua permasalahan yang menimpa mereka. Dan semoga tidak ada lagi orang-orang atau kelompok yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan mereka. Sebab dibalik itu pasti ada orang-orang yang tidak tahu menahu namun dirugikan.

Kamis, 22 Desember 2011

Hiruk Pikuk Pasar

   Siang itu saya dapat tugas ke Pasar Pondok Labu Jakarta Selatan. Luar biasa kemacetan jadi menu pembuka saya. Sesampainya di sana, ada yang aneh menurut saya. Melihat susunan lokasi pasar tiga lantai tersebut. Biasanya pasar yang menjual barang kebutuhan pokok dan keperluan sehari-hari terletak di bawah. Tapi ini tidak, pasar kebutuhan pokok yang menjual berbagai sayuran, daging, bumbu masak dan lain-lain berada di lantai paling atas pasar ini. Sementara kios-kios pakaian ada di lantai 1 dan 2, kontan saja hal ini menyebabkan para penjual yang berada dilantai 3 sepi pengunjung.
   Terlebih lagi di luar, terdapat tiga pasar lain yang berjajaran. Pasar Tengah, Pasar Becek, dan Pasar baru yang saya lupa namanya. Sungguh malang nasib para penjual di lantai tiga Pasar Pondok Lab. Siapa pembeli yang mau bersusah payah naik tiga lantai untuk berbelanja sementara di bawah berjajar pasar lain yang tak kalah lengkap.
  Padahal para pedagang tersebut membayar iuran yang tidak sedikit loh. Rp 80 ribu rupiah perbulannya. Keuntungan hanya mereka andalkan dari para langganan lama. Ternyata persaingan seperti ini masih harus di hadapi para pedagang di pasar tradisional. Belum lagi mereka juga harus bersaing dengan ribuan pasar swalayan yang kian tumbuh. Beruntung Wahyuningsih, salah seorang pedagang yang saya temui disana masih dapat bertahan berjualan sejak tahun 1993. Ia bahkan mampu menyekolahkan putrinya hingga perguruan tinggi.

Rabu, 21 September 2011

Emmm... Yummy Tuna Pizza \(^o^)/

   Pizza.... pizza... pizza!!! Siapa yang tidak suka pizza? Hidangan yang terkenal dari Itali ini sudah lama masuk dan banyak ditemui di Indonesia. Jika dulu restoran pizza yang kita tahu menyajikan hidangan ini hanya sebatas Pizza Hut maupun Izzi Pizza, lain halnya sekarang. Banyak restoran menyajikan  menu pizza sebagai salah satu menu andalan mereka. Ragamnya pun bervariasi, mulai dari pizza yang dipanggang di oven seperti pada umumnya hingga yang dibakar ditungku. Jenisnya pun kian beragam ada yang disajikan berupa pizza dengan roti tebal, roti tipis dan kering, hingga yang dilipat menyerupai pastel raksasa (calzone).
   Membahas mengenai restoran yang menyajikan pizza sebagai salah satu pilihan menunya sangat banyak di Jakarta dan sekitarnya. Harganya pun dari yang cukup ramah hingga yang galak banget sama kantong kita. Nah, yang mau saya bahas kali ini adalah salah satu resto di salah satu mall besar di kota Depok. di dalam mall ini ada sebuah resto bernama Barra Di Cafe. Tertarik dengan tampilan tempatnya yang kelihatan cozy saya pun menyempatkan diri untuk mampir.
   Tempat sudah dapat nilai cukup baik, saatnya memesan makaaannnn!!! Sebenarnya banyak menu yang ditawarkan namun pilihan saya jatuh pada Tuna Pizzanya. Biasanya untuk tempat makan baru yang belum teruji rasanya saya seringkali memilih pizza. Sebab pizza merupakan salah satu makanan amanlah untuk urusan rasa. Satu loyang pizza saya pesan sore itu dengan ditemani milkshake chocolate.
   Tak lama minuman saya sampai duluan, saya langsung menyeruput segelas milkshake yang hadir dihadapan saya. Kesan pertama pada sajian pertama aman, rasa milkshakenya pas tidak terlalu manis tapi juga tidak hambar. Enak deh! Kemudian tak lama pizza saya pun tersaji, sepintas terlihat enak. Langsung saja saya ambil satu slice dan langsung memasukan tuna pizza dengan mozzarella yang masih terlihat hangat kedalam mulut. Wow, amazing! Rasa tuna pizzanya enak, enak banget malah menurut saya. Mereka juga menyajikan semacam entah saus apa di dalam piring kecil untuk menemani makan pizza. Yah, untuk kali ini saya akui rasa pizzanya enak banget. Saya sampai tidak sadar telah menghabiskan hampir setengah loyang. Sampai-sampai saya lupa mengabadikan Si Pizza.
    Jadi, kesimpulan saya terhadap resto yang baru saya kunjungi sore itu, memuaskan! Yup, dari segi tempat, harga, pelayanan, dressing makanan, hingga yang paling utama rasa hidangan itu sendiri sangat memuaskan. Next saya akan coba menu lainnnya.

Jumat, 24 Juni 2011

Penyegaran Diantara Maraknya Film Setan

   Saya termasuk salah satu penikmat film-film di bioskop, tidak hanya film luar tapi juga film dari negeri sendiri. Tapi, sejak dilarangnya film luar masuk ke Indonesia dan semakin menjamurnya film-film Indonesia berbau hantu dan paha aka horor esek-esek. Membuat saya merasa sangat gerah, tertampar, bahkan terinjak-injak harga diri saya sebagai pecinta film. *halaaaahhhh....
  Tapi, tapi, tapi diantara jejeran film-film emmm sorry to say TIDAK MENDIDIK itu. Kemarin saya akhirnya kembali mendapat titik cerah. Sebuah film berjudul "Serdadu Kumbang" bagaikan oase di tengah padang pasri gersang perfilman Indonesia (mulai lebay). Eh tapi bener, tanpa bermaksud promosi (karena emang saya juga ngga lagi promosi) film ini seakan memuaskan dahaga kita akan film-film Indonesia berkualitas. 
   Serdadu Kumbang merupakan film karya Alenia Production. Seperti dalam film-film sebelumnya Alenia selalu berhasil mengangkat keindahan panorama Indonesia dari sudut yang mengagumkan. Kisah persahabatan dan keluarga pun masih menjadi tema yang mereka pilih. 
   Kali ini Serdadu Kumbang mengambil lokasi di Desa Mantar, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Awal film kita sudah di suguhkan keindahan panorama Gunung Rinjani. Film ini sungguh memanjakan mata kita akan keindahan khas panorama Sumbawa.
  Serdadu Kumbang mengangkat kisah persahabatan Amek, Acan dan Umbe yang bersekolah dan tinggal di Desa Mantar. Tak hanya bercerita tentang persahabatan ketiganya, film ini juga mengangkat beberapa isu penting dan hangat di negeri ini. Mulai dari kejujuran, pendidikan (sistem UN yang menyesakkan siswa), TKI, operasi bibir sumbing, pemerataan teknologi hingga berbicara hal sederhana tentang sebuah cita-cita.
    Sudah lama rasanya saya tidak menonton sebuah film yang membuat saya harus meneteskan air mata di akhir film. DAN Serdadu Kumbang berhasil mengoyak kelenjar air mata saya kala itu, terlebih saat bagian Minun kakak Amek yang pintar luar biasa harus meninggal karena begitu sedih tidak bisa lulus UN,Minun diceritakan jatuh dari sebuah pohon akibat sedih karena tidak lulus. Sangat pas dengan isu yang hangat di negeri ini belakangan. Bagaimana sistem UN membuat banyak anak di negeri ini terbebani. Eits, nanti dulu tak hanya anak tapi juga orang tua dan keluarga mereka.
   Wokeh, tak perlu banyak menceritakan tentang film ini, tapi menurut saya ini merupakan salah satu film yang recommended. Silahkan saksikan sendiri... 

'Balerina' Menari-nari di Taman Menteng

  Efek Rumah Kaca (ERK), band yang satu ini memang tidak pernah habis cara menghipnotis para pecintanya. Lirik-lirik yang tidak biasa dipadu dengan aransemen yang selalu mengejutkan membuat penampilan ERK selalu menarik. Seperti yang terjadi sore itu, hanya bermodal lapangan parkir sempit 711 Menteng ERK berhasil membentuk paduan suara masal.
  Meski Adrian (bass) tidak lagi menemani, namun ERK tidak kehilangan gregetnya. Hans yang saat ini menjadi additional player dengan menggantikan Adrian, mampu membuat ERK tetap memukau.
  Balerina, Desember, Belanja Terus Sampai Mati, hingga Mosi tidak percaya dibawakan dengan mulus sore itu. Kontan saja sudut 711 Menteng berubah menjadi arena konser mini. 
    Mungkin bagi sebagian pengendara mau pun penumpang angkutan umum yang lewat kala itu, tak banyak yang mengetahui siapa sih yang berhasil bikin keramaian seperti itu. Bukan Armada, ST 12 atau bahkan Ungu. Ya, mereka hanya ERK. Meski tak banyak masyarakat umum yang paham lagu-lagu mereka namun kehadiran mereka di blantika (tsaaahhhh) musik tanah air memberi warna dan influence sendiri bagi para penggemarnya. Jaya selalu musik Indonesia! *halaah...

Meski tak banyak berinteraksi dengan penonton namun Cholil dkk selalu berhasil membuat penonton menikmati penampilan mereka dan tersenyum setiap kali mereka menyeletukkan berbagai hal

Kenakalan Remaja di Era Informatika, adalah salah satu single ERK yang banyak beredar di radio-radio seantero Indonesia. Lagu ini mengkritisi perkembangan teknologi yang berimbas pada kenakalan remaja, dan ERK berhasil meramunya menjadi lirik yang tidak biasa namun tetap asik didendangkan

Cholil dan Akbar tak lantas mundur setelah Adrian basis mereka menderita retinis pigmentosa yang membuat penglihatannya semakin mengabur. Mereka terus berkarya dengan menggaet Hans yang awalnya merupakan basis grup C'mon Lennon. Cholil Cs mendedikasikan sebuah lagu berjudul "Sebelah Mata" untuk Adrian.

  

Selasa, 21 Juni 2011

Wow Otak-otak Super Duper

   Makan... makan lagiiiiii!!! Pernah makan otak-otak? Bukan... bukan otak-otak yang di rumah, tapi otak-otak yang biasa dijajakan dengan sepeda berkeliling. Iyaaa... yang dibungkus daun pisang dibakar dan dimakan dengan sambal kacang.
   Ada yang pernah mendengar soal otak-otak A.N Binatu? Buat sebagian orang mungkin sudah tidak asing atau bahkan sudah mencicipi kedahsyatannya. Untuk saya sendiri baru beberapa waktu lalu saya yang cukup penasaran dengan kemahsyurannya menjejakkan kaki di otak-otak ini.
   Letaknya di Jalan Sangaji, Jakarta Pusat lokasinya cukup mudah ditemukan sebab berada di pinggir jalan. Jika dilihat dari tempatnya, saya hampir tidak yakin inilah otak-otak yang terkenal itu. Namun, melihat jejeran mobil yang memadati sepanjang parkiran dan ramainya pengunjung rasanya benar ini tempat otak-otak Binatu. Lebih-lebih papan nama di depan toko.
   Setelah sampai, tempatnya cukup unik menurut saya. Jejeran kelapa muda memenuhi bagian depan toko, sebelah kanan dikhususkan sebagai tempat membakar Si Otak-otak. Baru saja duduk seorang pelayan dengan sigap menanyakan pesanan saya. Satu porsi otak-otak, es kelapa jeruk, es teh manis dan bacang ayam jadi menu yang saya pilih siang itu. (hussh, jangan pikir saya menghabiskannya sendiri ini porsi untuk 2 orang).
   Tak lama berselang semua pesanan datang, emmm... saya sungguh tak sabar menikmatinya. 4 buah otak-otak langsung memenuhi perut saya. Dan memang sungguh berbeda dengan otak-otak yang dijual di pinggir-pinggir jalan. Rasa ikannya begitu terasa, ukurannya yang jumbo pun menambah nikmat saat mencocolkannya ke saus kacang. Eh, ada lagi yang unik es kelapa jeruk disini dibuat dengan cara mengaduk perasaan jeruk dengan air kelapa. Juara deh es kelapa jeruknya!
  Akhirnya rasa penasaran saya pada tempat makan yang konon telah dibuka sejak tahun 1968 ini terbayar sudah. Menurut cerita, toko ini awalnya merupakan binatu atau semacam laundry. Sang pemilik juga nyambi berjualan otak-otak di depan kios binatunya. Siapa sangka justru otak-otaknya inilah yang lebih terkenal dan masih bertahan hingga saat ini.
  Tapi, kita memang harus merogoh kocek agak dalam untuk menikmati otak-otak Binatu ini. Satu buah otak-otak berukuran 10-15 cm dihargai Rp5000,- perbuahnya. Jadi, kalau saya boleh sedikit memberi penilaian dari segi rasa dan porsi otak-otak ini juara, tempat kurang representative, pelayanan cukup cepat, harga heeeemmmmm lumayan bikin bengong.

Senin, 06 Juni 2011

Waw Mojito !!!

Walaa!!! Review makanan lagi yuk..yuk..yuk... 
    Pondok Indah Mall memang sudah sangat tidak asing bagi sebagian besar orang yang berdomisili di Jakarta bukan? hehehee... Nah, selain terkenal sebagai salah satu tempat gahol Jakarda PIM juga salah satu tempat yang kayaaaaa bener tempat makan seru. 
   Kemarin setelah sekian lama tidak mendaratkan kaki di PIM akhirnya saya menyusuri toko demi toko *halah. Ternyata benar saja, banyaaakkk banget tempat makan baru. Apalagi di food court barunya PIM I. Tapi... tapi... tapi karena kemarin saya baru saja balik kondangan. Saya memilih Pancious yang terletak di PIM II saja sebagai tempat berlabuh. 
   Pancious memang terkenal dengan pancake dan waffle-nya ya So So Yummy!!! Karena sudah sedikit bosan dengan pancake saya pun menatuhkan pilihan pada Double Strawberry Choco Waffle with Chocolate ice cream. Cappuccino, dan teman memesan Mandarin Mojito. Untuk rasa waffle dan cappuccino ya standar lah enak. Adonan waffle sengaja dibuat tidak terlalu manis, dan cukup pas dengan ice cream dan saus cokelat serta potongan strawberry-nya. Cappuccino pun tidak terlalu istimewa.
  Tapi ini nih yang menarik, teman memesan minuman bernama Mojito. Awalnya saya tidak terlalu familiar dengan nama ini. Tadinya saya pikir semacam lemon squash atau sparkling soda. Akhirnya kami pesan Mandarin Mojito. Ternyata hari ini, setelah saya browsing, Mojito merupakan minuman keras Kuba, berisi rum putih, gula, limun, air soda, dan daun mint. Walaah saya baru tahu! Tapi rasanya cukup menyenangkan, dan saya rasa ini tidak seperti mojito aslinya di Kuba. Sebab tidak ada efek apa pun pada diri saya. hehe... sebab rasa soda lebih dominan sepertinya dalam minuman ini. 

Dari Kami Untuk Kami dengan Band Kesukaan Kami

Hola!
"Dari Kami Untuk Kami dengan Band Kesukaan Kami"... Rasanya ini dia tema yang diusung oleh para insurgent army(sebutan fans The S.I.G.I.T)
   Sabtu 28 Mei 2011 lalu adalah hari yang nyenengin banget. Karena eh karena, hari itu The S.I.G.I.T manggung! Spesialnya karena acara yang diadain Insurgent Army Jakarta bertajuk Foundry of Secrecy ini menampilkan The S.I.G.I.T secara full. Ya, semacam mini konser merekalah.
  Foundry of Secrecy memang bukan untuk kali pertama diadakan, ini merupakan event kedua yang dibuat para fans band asal Bandung tersebut. Jadi, pertama diberitahu tentang acara ini kita belum diberi tahu dimana tempat penyelenggaraan gigs. Uniknya setelah tiket dibeli barulah kita diberi tahu lokasinya, itu pun masih belum terbayang tempatnya seperti apa.
   Makanya Sabtu 28 Mei lalu saya dan 5 orang teman berangkat mencari lokasi gigs The S.I.G.I.T ini. Tadinya saya pikir lokasi gigs di Univeritas Jayabaya Pulomas, karena itu yang diberitahu panitia saat membeli tiket. Nyatanya tempatnya memang berada diantara Universitas Jayabaya dan Universitas Negeri Jakarta Pulomas. Sebuah gudang milik sebuah perusahaan pembangkit listrik daerah.
  Sesampainya disana ternyata banyak juga insurgent army yang datang. Hebatnya lagi tidak hanya dari sekitaran Jakarta, namun juga dari Bandung, Yogyakarta, Malang, Bogor, dan sebaganya. Acara dibuka oleh beberapa band diantaranya Savior dari Yogyakarta, The Peables dari Jakarta, dan The Karockes yang juga dari Jakarta (panitia). 
   Barulah setelah ketiga band tersebut memanaskan suasana Rekti, Farri, Acil dan Adit pun mengguncang panggung (halaaah). Up and Down yang merupakan single terbaru dari album Visible Idea Of Perfection, Hertz Dyslexia part II dibawakan sebagai pembuka dengan sangat ciamik.
   Lalu, disusul dengan lagu-lagu selanjutnya dari album-album The S.I.G.I.T lainnya. Dan jujur saya sangaaattt puas menyaksikan penampilan The S.I.G.I.T malam itu. Jika biasanya saya hanya menyaksikan The S.I.G.I.T membawakan 3-5 lagu, malam ini kurang lebih 21 lagu dibawakan dengan amaaat mulus oleh Rekti CS. Awesome!!! 
   Dan dua lagu yang jadi favorit saya malam itu adalah Bhang dan Nowhere End. Kenapa? karena di lagu Bhang saya baru tahu bahwa Rekti juga memainkan recorder. Sementara Nowhere End malam itu dibawakan dengan dua pemain drum Acil dan Tama. It's damn cool!!!
   Black Amplifier menutup gemerlap secret gigs malam itu, kalau mau jujur kami pasti tidak mau Adit dkk menghentikan permainannya. Tapi, cukuplah penampilan mereka di secret gigs kali ini membawa kepuasan bagi kami semua. Good luck The S.I.G.I.T, terus ciptakan dentuman-dentuman yang menghangatkan suasana. *jiaaahhhh

Kamis, 02 Juni 2011

Bijak Berjejaring Kawan

   Era jejaring memang membantu kita dalam banyak hal seperti komunikasi manusia dengan sesamanya. Begitu pula dalam hubungan dengan pacar, suami istri, sahabat dan lain sebagainya. Bayangkan jika dahulu kita harus mengirim surat atau telepon untuk menyampaikan sesuatu. Oke.. oke mungkin tidak dengan surat juga ya, era saya sudah bisa dibilang era sms. Tapi dengan jejaring sosial hanya dalam waktu satu detik bahkan semua informasi bisa sampai kemana pun dan siapa pun. WAW!! the power of social network!!! 
   Lebih-lebih lagi jejaring sosial bahkan mampu menggulingkan pemerintahan (walaah), meski tidak secara langsung. Seperti kasus yang terjadi pada Tunisia dan Libya, hingga berimbas pada pergolakan negara-negara Timur Tengah. Konon, penyebabnya adalah status-status dari twitter. 
   See? bagaimana seekor 'jejaring sosial' yang baru beberapa tahun belakangan hadir di era ini membawa perubahan besar dalam banyak hal. Mungkin ini bisa jadi salah satu alat paling berpengaruh dalam sejarah. Tak sampai disitu, jejaring sosial pun seakan menjadi candu sendiri bagi setiap penikmatnya. Bahkan melebihi semua jenis obat-obatan atau psikotropika yang pernah ada. Parahnya lagi bahkan setiap pecandu terkadang tidak sadar mereka telah kecanduan. 
   Jawab pertanyaan ini... Pernahkan dalam satu hari anda tidak memeriksa akun jejaring sosial anda? saya rasa hampir semua jawabannya tidak. Kecuali anda sedang berada di tempat yang benar-benar tidak ada akses atau fasilitas sama sekali untuk mengakses jejaring sosial ini. Itu pun setelah menemukan kembali si "sinyal" rasa syukur kita terkadang melebihi rasa syukur kita menerima durian gratis tiba-tiba ditengah jalan. hehe...
   Masalahnya disini menurut saya, jejaring-jejaring ini sungguh menjaring. Menjerat kita lebih dalam, kadang hingga mencekik sendi-sendi kehidupan kita (halah). Tapi bener lho! Alasannya begini. Sekarang kita seperti memiliki rumah tanpa dinding atau mungkin berdinding kaca bening. Siapa pun bebas melongok isinya, bebas melihat apa yang kita lakukan. Bebas menelanjangi kita. Kadang parahnya tidak sedikit dari kita yang merasa senang mempertontonkan segala isi 'rumah' kita pada banyak orang.
   Curhat di status, update apa yang kita lakukan setiap detik, saling komen, memamerkan foto liburan, foto bersama pasangan, foto keluarga, bahkan foto pribadi. Mengumbar masalah dalam hubungan, saling caci, bahkan tidak sedikit yang membawa masalah keluarga atau pribadi keruang publik. Miris...
    Padahal jejaring sosial diciptakan untuk mempermudah komunikasi, memperdekat jarak dengan orang-orang  yang jauh, menyampaikan informasi penting, berbagi, hingga lahan bisnis baru. Bukan tempat mengumumkan MASALAH kita pada banyak orang. Apa pun yang kita pos di jejaring sosial artinya akan dilihat bukan hanya satu tapi mungkin seluruh pengguna jejaring itu. Jadi, mengapa kita tidak lebih bijak sedikit dalam memanfaatkan jejaring ini. Kembalikan ia pada fungsinya. 
    Jejaring-jejaring ini hanyalah alat bantu kita untuk mempermudah komunikasi. Bukan alat komunikasi utama! Tatap muka, sentuhan hangat, sapaan halus, kontak mata tetap merupakan penyampaian komunikasi yang menyenangkan. Tidak perlulah 'menegur' seseorang lewat jejaring, atau curhat masalah pribadi habis-habisan di status, mengeluhkan masalah hidup. percaya deh itu hanya akan menjadikan kita terlihat lebih bodoh dimata orang lain.
   Bagi senyum-tebarkan cinta-...(aiiihhh). Itu yang harus kita bagi. Bukan makian, sumpah serapah, kritikan yang tidak membangun. Life was never be so easy as it seems, ngga ada masalah ya ngga hidup. Jadi, Stop complaining! 
    Komunikasi langsung tetap merupakan alat komunikasi terbaik. Kalimat yang tersampaikan dengan jelas, intonasi, mimik, bahasa tubuh dari si penyampai pada si penerima pun tak akan salah diartikan. 
     Saya juga termasuk salah satu pecandu jejaring sosial, tapi setidaknya saya akan belajar lebih wise memanfaatkannya. Jadi, bagaimana dengan anda? :D

Senin, 25 April 2011

Bagaimana Membuat Makan Menjadi Menyenangkan

Nanny's Pavillion unggul pada point nomer 3 dan 6
  Saya tiba-tiba jadi teringat, saya ini orang yang cukup bawel... sangat bawel terkadang. Tapi, itu saya sesuaikan dengan tempat dan kondisi seperti apa yang membuat saya harus mengutarakan isi pikiran dan hati saya lebih (aka bawel). Selain bawel saya juga sangat suka makan, apalagi mencoba berbagai macam tempat makan baru. Nah, dari sini nih saya jadi teringat apa ya yang penting dari sebuah tempat makan. Oke, saya punya urutannya menurut saya, tapi sekali lagi ini menurut saya. Yuk, kita ulas dari yang penting sampai yang penting juga.

1.Rasa makanan. Ini inti dari sebuah tempat makan, yup, makanan yang enak rasanya! Bagaimana pun kondisi suatu tempat kalau rasa makanannya dahsyat sudah barang tentu akan terbayar segala kegundahan (halaah). Jadi saya menempatkan rasa makanan ini jadi yang paling utama.
2. Keramahan dan kesigapan pelayan. Maaf, saya termasuk yang cukup rewel soal ini. Males banget kan, kalau datang ke suatu tempat mau itu bagus atau biasa saja tapi pelayanannya buruk. Restoran kelas kaki lima pelayanannya ngga memuaskan saja saya bisa protes. Apalagi kalau restoran kelas kakap merah kuning ijo, bisa makin dongkol rasanya.
3. Dressing. Penyajian sebuah makanan juga jadi concern saya. Meski makanan itu rasanya kurang atau mungkin harganya miring tapi kalau penyajiannya bagus, rasanya cukup menghibur. Begitu pula sebaliknya meski makan tersebut enak tapi penyajiannya kurang hemmm... Apalagi kalau harganya mahal, penyajiannya buruk, dan rasanya kurang menyenangkan. Tinggalin aja deh...
4. Porsi. Nah ini juga penting nih, tidak perlu berlebih yang penting worth it. Maksudnya pas dengan harga dan rasa tentunya. 
5. Harga. Kalau urusan ini penting nih kalau lagi akhir bulan. hehehe...
6. Kenyamanan tempat. Ini terakhir deh, meskipun tempat yang nyaman bisa jadi penghibur terakhir juga kalau ke 5 hal diatas mengecewakan.

  Yup, itu tadi urutan 'kepentingan' sebuah resto atau tempat makan. Versi saya tentu berbeda dengan Anda, tapi rasanya ke 6 hal tersebut lumrah dalam kriteria penilaian sebuah tempat makan.

Social Network Fever

   Hello dear, demam jejaring sosial rasanya belum angkat kaki dan sepertinya akan semakin berkembang di negara ini. Seperti halnya perkembangan teknologi dan informasi yang sudah-sudah di satu sisi menguntungkan namun juga pasti ada sisi sisi tidak menguntungkannya. Menguntungkan sebab saat ini kita bisa tau sedikit banyak mengenai keadaan hingga pribadi seseorang hanya dari akun jejaring sosialnya. Tapi akhirnya beberapa orang mungkin akan sedikit terganggung dengan keterbukaan yang terlalu. Seperti tak ada lagi privasi dalam hidup. Tapi, itu semua tergantung pada bagaimana kita me-maintain dan memanfaatkan akun-akun jejaring sosial itu dengan bijak.
  Melihat fenomena yang ada belakangan ini saya membuat penggolongan tipe-tipe orang dalam memanfaatkan akun jejaring sosialnya. So, Anda termasuk kah dalam tipe-tipe orang di bawah ini?
- Orang yang menulis status yang menginspirasi: Biasanya orang-orang tipe ini hobi mengutip kata-kata bijak dari tokoh, film, hingga lagu.
-Orang yang menulis status-status humor: Isi status orang-orang ini selalu berhasil mengocok perut, ada saja ide-ide liar mereka yang sederhana namun jenaka.
- Si Hobi curhat: Ini yang kadang annoying, mereka biasanya senang sekali meng-update perkembangan permasalahan mereka. Sampai-sampai seluruh dunia tahu masalah apa saja yang sedang dia hadapi.
- Miss Update: Orang-orang tipe ini  hobi sekali  meng-update hampir setiap kegiatan mereka. Jangan kan jalan-jalan keluar negeri, ada cabe nyelip di gigi aja mereka ngga lupa buat ng-update.
-Sumpah serapah: Entah bagaimana, orang-orang ini senang sekali mengeluarkan sumpah serapah. Mulai dari kata-kata makian hingga yang nyerempet daerah kemaluan. 
- Chit Chat: Nah, nah ini ada satu lagi yang menjadikan status sebagai ajang chit chat. Cirinya biasanya kalau di twitter timeline mereka penuh dengan retweet-an yang isinya komentar mengenai sebuah tweet. Atau status tertentu di  facebook yang komentarnya malah jauh dari isi status. Haduh, kalau yang seperti ini kadang membuat saya ingin teriak.."Woy!! pada bisa sms...ym...or bbm an aja kaaannnn!!!bikin penuh timeline gw hellloooowww!!!"
   Nah, itu tadi deh beberapa jenis orang dan tipe-tipe status mereka di jejaring sosial versi saya. Jejaring sosial memang membuat komunikasi kita dengan orang-orang menjadi lebih mudah. Bahkan rasanya memiliki akun jejaring sosial di zaman sekarang ini sudah merupakan kewajiban, dan bisa disamakan dengan memiliki nomer telepon.
  Tapi, dengan begitu kita juga harus lebih bijak dalam mem-posting apa pun di jejaring tersebut. Karena eh karena begitu kita mem-posting resikonya adalah semua orang bisa tahu apa yang terjadi dan apa yang kita lakukan. Jadi lebih bijaklah dalam memanfaatkan jejaring sosial.

Akhirnya Bertemu Sapi Ini

   Hore!!! saya akhirnya bisa mereview juga mengenai tempat steak satu ini. Sudah cukup lama mendengar tentang 'kemasyhuran"-nya tapi belum juga sempat mencicipi. Nah, sore itu saya sekali lagi bersama teman seperjuangan berangkat ke warung steak di bilangan radio dalam ini. Tak sulit ternyata menemukannya, dari arah PIM belok kanan ke arah radio dalam, terus ikuti jalan sampai bertemu dengan Alfa Midi. Nah, Holycow Steak yang temasyhur itu terletak tak jauh sebelum Alfa Midi. 
  Sore itu pukul 17.30 Holycow baru buka, tapi jangan salah warung kecil yang konon menyajikan sajian steak yang yahud itu telah dipenuhi pembeli. Saya salah satu yang harus ikut antrian dalam waiting list. sekitar 45 menit akhirnya kami dapat tempat. Emmm... lama juga kan. Saya sarankan memang datang tidak pada jam buka, karena justru lebih lama mengantri ketimbang datang lebih malam sekitar jam7-8an malam.
  Tanpa pikir panjang sayang dan teman langsung memesan Australian Tenderloin dan sirloin steak, serta 2 gelas lemon tea. Tak lama pesanan kami datang, sepintas saya amati side dish yang disajikan cukup fresh dan banyak yakni bunci yang sepertinya ditumis dengan lada hitam dan kentang goreng. Sementara sausnya saya memesan Mushroom sous sementara teman saya BBQ sous. 
  1, 2, 3, daaan haaappp!!! Saya langsung memasukan sepotong sirloin steak saus mushroom tersebut ke dalam mulut saya, Emmmmm....benar-benar yummy!!! Dagingnya dimasak well done tapi masih sedikit merah sih dalamnya, tapi itu enak banget. Plus... plus... pluss saus mushroomnya juga istimewa. Eh, satu lagi porsinya cukuplah bikin kenyang sampai besok pagi. hehehe... Sementara saus BBQ yaa tidak jauh berbeda dengan saus BBQ lain. Tapi over all... ENAK dan WORTH IT dengan harganya...

Minggu, 24 April 2011

Pawon Nyoenya

    Ngomongin makanan lagi yuk... Sabtu minggu kemarin saya dan teman seperjuangan kembali menjelajah tempat-tempat makan. Tempat makan pertama ada di Margo City Depok, namanya Pawon Nyoenya. tempatnya seperti desain tempat makan lain di Margo cukup menyenangkan. Pawon Nyoenya memiliki desain tempat layaknya rumah makan dengan konsep Jawa yang kental.
  Saya memesan tiga jenis makanan kala itu, nasi goreng hijau, bistik jawa, dan es cokelat. Kita bahas satu-satu ya! Nasi goreng hijau rasanya seperti nasi goreng biasa tapi warnanya dibuat hijau. Tapi tidak terlalu istimewa, malah rasa ikan teri yang dicampur dengan nasi terasa sangat asin. Sementara bistik ayamnya sedikit menghibur rasanya cukup aman, ayamnya lembut namun dibalut dengan tepung sehingga menjadi krispi di luar. Tapi sayuran pelengkapnya saya agak kurang suka, terlalu mentah buat saya yang kurang suka sayuran. Es cokelat yang didaulat sebagai dessert nih yang juara. Es krim cokelat biasa dicampur dengan lempengan semacam biskuit cokelat dan bola-bola biskut cokelat (seperti jajanan zaman SD) ini nikmat sekali.


   Tak perlu khawatir, rumah makan ini memasang harga yang tidak terlalu tinggi kok untuk setiap sajiannya.

Senin, 11 April 2011

Segarnya Si Es Bubur

   Holaaa!!! kalau lama tak update artinya saya sedang terserang virus lasmalas... hehe. Nah, sekarang mo review lagi ah tempat makan. Emm... kali ini bukan tempat makannya sih tapi makanannya eh minumannya eh apa ya ini namanya. Jadi, melihat suhu di jabodetabek yang semakin ekstrim belakangan saya dan teman-teman suatu hari mendamba sebuah hidangan yang dapat melegakan dahaga kami.
   Akhirnya di hari Minggu yang luar biasa cerah seorang teman mengajak saya ke sebuah cafe-cafean sederhana di daerah Bogor. Tepatnya di dekat bekas Pangrango Plaza Bogor. Namanya Rahat Cafe. Sepintas tidak ada yang istimewa dari cafe ini hanya saja teman saya menjanjikan makanan yang baru saya dengar. Yup, namanya es bubur. Saya menduga-duga makanan seperti apa ya es bubur itu, apakah bubur dikasih es?atau es pake sate usus?atau apa yaa..
   Hemm... sesampainya disana saya langsung memesan es bubur tersebut dan satu lagi es salju. dari tampilan di daftar menu kedua pesanan saya begitu menggoda. Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal, keduanya dibandrol dengan harga Rp12.000,- .
   Horey, pesanan pun tiba. Saya pesan es bubur vanilla sementara teman saya yang lain memesan es bubur strawberry dan es salju. Es bubur ternyata merupakan yogurt yang sepertinya di-bland dengan batu es, kemudian diberi potongan buah-buahan. Bedanya dengan es salju, es salju berisi potongan buah yang diberi sirop dan es batu kemudian bagian atasnya diberi eskrim.
   Daaannnnnnn rasanyaaaa,,,,,eemmmmm, enak banget!!! yogurt tidak terlalu masam sehingga sangat menyenangkan saat bertemu potongan-potongan buah tersebut. Cocok banget dengan udara yang sedang hangat-hangatnya siang itu. Es salju juga cukup enak, tapi saya rasa es bubur ini lebih juara. Saat menulis ini pun saya jadi terbayang lagi potongan buah yang dilumuri yogurt tersebut, sluuurrrpppp.....

Senin, 21 Maret 2011

Kisah Sang Ratu Muda

Emily Blunt dan Rupert Friend dalam The Young Victoria
    Film dengan genre drama priod atau film drama dengan latar kerajaan, selalu menarik perhatian saya. Salah satu faktor utamanya adalah pakaian yang dipakai para pemain biasanya sangat indah. Inilah kenapa saya sangat menyukai film-film seperti "Elizabeth The Golden Age", "Marie Antoinette", "King Speech", "Anna and The King" dan banyak lagi. Satu lagi menyocokan antara tokoh-tokoh dalam film, cerita dalam film dengan tokoh dan kisah asli nya. Itu sangaaaaaatt menarik buat saya.
   Nah, Sabtu kemarin saya iseng ke tempat penyewaan film. Setelah kutak katik, lihat-lihat, mata saya tertuju pada satu cover film dengan judul " The Young Victoria." Dari sampul dan judul sepertinya ini menceritakan mengenai Ratu Victoria Inggris. Akhirnya saya boyonglah film itu pulang dan tidak meleset. Oiya, saya kebetulan menyukai film yang berdasarkan kisah nyata. Jadi tidak sekedar drama priod namun fiksi. Sebab seperti saya bilang sebelumnya, ada keasikan sendiri saat menonton dan mencocokan dengan sejarah aslinya.
   The Young Victoria bercerita mengenai kisah Ratu Victoria (Emily Blunt) di Inggris. Ia merupakan ratu termuda dan terlama memerintah Inggris dan Britania Raya (1837-1901). Saat dinobatkan menjadi ratu, Victoria baru berusia 18 tahun. Ia merupakan satu-satunya keturunan raja. Kalau tidak salah kala itu kakeknya George III mempunyai  empat orang anak. Namun, hanya ayah Victoria lah yang memiliki keturunan sah yaitu dirinya. Maka setelah kematian pamannya King George IV, Victoria dinobatkan sebagai ratu. 
   Agak bingung mengikuti jalan cerita film ini, banyak point yang disampaikan sehingga membuat saya yang menonton agak bingung. Terlebih saat menceritakan silsilah bagaimana Victoria bisa menjadi  pewaris tunggal kerajaan saat itu. Banyak pihak ingin memanfaatkan kemudaan dan kurangnya pengalaman yang dimiliki Victoria.
   Hingga akhirnya ia bertemu dengan Prince Albert (Rupert Friend ) yang masih sepupu jauhnya. Pertemuan Victoria dan Albert yang awalnya bertujuan politis justru malah menimbulkan kesan sendiri bagi keduanya. Kisah cinta Victoria dan Albert disela intrik-intrik kerajaan inilah yang menjadi salah satu hiburan dalam film ini. Singkat cerita akhirnya Victoria memutuskan memilih Albert sebagai pasangan hidupnya. Konon kisah cinta Pangeran Albert dan Ratu Victoria termasuk salah satu kisah cinta paling romantis. 
   Film The Young Victoria memang tidak semulus King Speech. Lebih terkesan tidak fokus dalam menceritakan, tapi cukup menghibur. Meski penonton sempat kebingungan di awal film, namun penonton akhirnya cukup paham setelah mengikuti terus jalannya cerita. Oiya, Pangeran Albert dan Ratu Victoria tercatat sebagai penguasa terlama kerajaan Inggris mereka berdua memimpin selama 20 tahun, sementara ratu Victoria sendiri hingga kurang lebih 63 tahun. Mereka dikarunia 9 orang anak.
Post Card bergambar Queen Victoria dan Prince Albert
   Ada satu adegan paling romatis dan paling saya suka dari film ini. Yakni saat Pangeran Albert tertembak waktu melindungi Ratu. Saat sadarkan diri Victoria menghampiri dan menangis sambil meminta maaf (sebelumnya mereka bertengkar) dan menanyakan kenapa Albert begitu bodoh melakukan itu. Lalu, sambil mencium istrinya Pangeran Albert berbisik, " Aku memiliki dua alasan mengapa melakukan itu. Pertama, aku tergantikan tapi kamu tidak tergantikan untukku. Kedua, kamu satu-satunya istri yang aku inginkan sampai akhir hayatku." *sedaaappppp* Dan itu benar-benar terjadi. Bahkan demi memegang kesetiaanya pada sang pangeran yang terlebih dahulu meninggal pada usia 42 tahun, Ratu Victoria tetap sendiri hingga tutup usia pada umur 81 tahun. Saya rasa ini alasan mengapa kisah cinta mereka dikatakan salah satu yang paling romantis yang pernah ada.
  

Pizza Kayu Bakar Kedai Kita

   Wokey, lama tak bersua! Kemalasan saya akhir-akhir ini berimbas pada banyak hal, salah satunya ya meng-update isi blog ini. Hehehe... Nah buat nebus semuanya saya dah siap-siap ni me review satu tempat makan yang baru saya coba beberapa waktu lalu.
   Nama tempat ini Kedai Kita, letaknya di Bogor persis di depan Apple Pie. Awalnya saya menemukan tempat ini secara tidak sengaja. Jadi waktu kita lagi asik nyari tempat makan di Bogor kita liat Kedai ini kok ramai sekali pengunjung. Makanya saya dan teman-teman memutuskan suatu hari nyoba makan di Kedai Kita ini. Tidak sampai situ rasa penasaran saya pun diikuti dengan searching mengenai Kedai kita via internet. Sepertinya menarik, sebab tempat ini menawarkan suatu hidangan yang lumayan terdengar unik. Yup, pizza kayu bakar!
Pepperoni Pizza -Kedai Kita              
   Kaya apa sih rasanya pizza yang di bakar dengan kayu bakar. *halaahh* 
   Akhirnya di suatu sore pada hari -Minggu ku turut ayah ke kota- saya langsung meluncur ke rumah makan di kota 'seribu ' angkot ini. Sesampainya disana saya pesan dua menu yang cukup menarik perhatian yakni, Pepperoni Pizza dan Beef Kebab. Seperti layaknya resto yang ramai pengunjung, pesanan saya tiba dalam waktu yang agak lama. 
   Setelah pesanan tersaji di depan mata, langsung saja saya tancap gasssss... maaakaaan! Oke, untuk pizzanya saya agak sedikit mengalami kejanggalan. Soalnya, pizza yang biasa saya temui kebanyakan cukup garing atau padat. Sementara pizza disini agak lembut (dibaca: lembek). Nah, untuk modelnya pun saya agak rancu nih. Kalau American Pizza kan umumnya ber-roti tebal lain dengan Italian Pizza yang sangat tipis dan lumayan garing (ini berdasarkan pengalaman saya makan pizza hut dan izzi). Tapi kok ini agak nanggung ya rotinya tipis ngga tebal juga ngga.  Kalau dari segi rasa lumayan enak, mereka tidak pelit keju dan daging. Hanya saja saya merasa pizzanya sedikit lebih berminyak dari pizza kebanyakan.
  Nah, makanan satu lagi adalah beef kebab. Untuk kali ini saya kasih tiga jempol, maksudnya rasanya cukup menyenangkan. Walau dagingnya agak sedikit keras. Kebab disajikan dalam bentuk sate dengan diselingi paprika dan bawang bombay. Tak lupa french fries sebagai side dishnya.
  Tapi rasa makanan di Kedai Kita lumayan enak. Tapi... tapi... tapi harganya cukup mahal menurut saya jika di compare dengan rasa dan porsinya. Satu lagi yang kurang dari tempat ini, pelayanannya agak lama. 
 But over all, nice place nice food!

Jumat, 11 Maret 2011

Mengapa Charles Lebih Mencintai Camilla? (III)

   Bagaimana dengan Charles? Baru tahun 2005 ia melangsungkan pernikahannya dengan Camilla. Salah satu sumber menyebutkan 30 tahun kisah cerita mereka akhirnya berakhir dengan pernikahan. So, bisakah kita bayangkan kisah cinta itu berlangsung selama 30 tahun sementara pernikahan Charles dan Diana saja hanya berlangsung 15 tahun.
    Selama ini banyak yang menetang pernikahan Charles dengan Camilla. Terlebih rakyat Inggris yang begitu mencintai sosok Diana. Memang kehadiran Camilla di tengah kehidupan Charles dan Diana membuat geram banyak orang yang melihat. Bagaimana tidak Camilla seakan tidak pernah lepas membayangi kehidupan rumah tangga Diana. Bahkan Diana pernah berkata bahwa ia seperti menjalani kehidupan rumah tangga bertiga.
   Sedikit usut punya usut mengenai Camilla, ternyata Camilla merupakan cucu buyut dari Alice Keppel. Alice Keppel ini adalah perempuan selingkuhan Raja Edward VII, kakek canggah Pangeran Charles. Suatu ketika Camilla pernah menyampaikan ini sebagai sebuah lelucon pad Charles. Bahwa bagaimana kisah mereka seperti mengulang kisah buyut mereka.
   Saat ini Camilla telah menikah dengan Charles, tak ada lagi yang menghalangi cinta mereka berdua. Meski perayaan pernikahan mereka sudah dalam usia yang tidak muda lagi. Meski tak semegah pernikahannya Charles dengan Diana, hanya saja jela terlihat di muka Sang Prince of Wales kebahagian atas pernikahan tersebut. Ibu dan kedua anak hasil pernikahannya dengan Diana pun telah merestui.
   Pertanyaan yang terus terlintas di kepala saya adalah mengapa Charles begitu mencintai dan begitu 'setia' dengan Camila? Padahal seperti kita tahu, dari segi fisik saja jelas Diana lebih cantik dan muda kala mereka menikah. Kedua, dari segi attitude Diana begitu humble dan bersahaja. Mengapa ia masih saja mencintai Camilla padahal sudah ada Diana yang terlihat begitu sempurna dihadapannya.
   15 tahun seharusnya bukan waktu yang sebentar untuk bisa membuat ia berpaling dan menjalani kehidupan rumah tangganya bersama Diana. Ditambah dari rahim Diana telah lahir dua pangeran tampan sebagai penerus tahta.William Arthur Philip Louis dan Henry Charles Albert David.
  Banyak hal bisa diambil dari kerumitan kisah ini. Bahwa sesuatu yang terlihat indah (kehidupan Diana) belum tentu seindah kenyataannya. Hanya mereka yang benar-benar menjalani yang tahu. Sikap Diana juga bisa diteladani, meski ia mengalami tekanan yang begitu luar biasa, namun masih bisa menampakkan wajah tanpa beban dan berbagi cinta pada orang-orang yang membutuhkan.
    Lalu bagaimana bisa cinta Charles pada Camilla tidak luruh meski ia telah bertemu dan menikah dengan seorang gadis secantik dan sehangat Diana?

Mengapa Charles Lebih Mencintai Camilla? (II)

   Tahun 1982, Diana dengan berbalut gaun putih indah bersanding dengan Prince of Wales. Sayang apa yang terlihat indah bagi banyak orang tak semanis apa yang dialami Diana sesungguhnya. Setelah tercium media ia menjalin hubungan dengan Sang Putra Mahkota, hidup Diana selalu menjadi sorotan publik. Belum lagi kehidupan dan aturan istana yang akan dihadapinya, dan terakhir yang juga sangat pahit bagi Diana adalah menyadari bahwa calon suaminya masih menjalin hubungan dengan kekasih lamanya Camilla.
   Kecurigaan Diana bukan tanpa alasan. Dari sebuah sumber menceritakan kala itu Diana  bingung mengapa setiap isi pembicaraannya bersama Charles selalu diketahui Camilla. Dan yang paling menohok baginya, saat satu hari sebelum hari pernikahannya ia menemukan gelang rantai emas hadiah yang disiapkan Charles untuk Camilla.
   Jika pernikahan mereka bagai dongeng bagi sebagian rakyat yang menyaksikan, hal tersebut berbanding 180 derajat dari apa yang Diana rasakan. Ia harus rela menikahi pria yang tidak mencintainya, dan menikahinya hanya untuk memenuhi kewajibannya sebagai putra mahkota.
   Meski bebagai usaha dilakukan Diana untuk membuat suaminya mencintainya, hal tersebut seperti sia-sia. Bahkan dikabarkan Sang Putri sempat terkena bulimia dan anorexia nervosa untuk membuat Charles mencintainya. Namun, itu semua bagai angin lalu saja bagi Charles.
   Akhirnya Diana yang polos dan lugu pun mulai matang, ia mulai tahu cara mengatasi masalah tersebut. Ia menyibukkan diri pada berbagai kegiatan kemanusiaan. Seperti, ia tidak segan-segan memeluk penderita Aids saat melakukan kunjungan dan berbagai kegiatan mulia lainnya. Itu semua ia lakukan untuk membagi cinta dan mendapat cintai dari orang-orang yang ia temui. 
  Gaung namanya sebagai sosok putri yang sangat hangat dan bersahaja membekas dihati banyak orang, tak hanya rakyat Inggris. Tahun 1996 akhirnya Diana resmi bercerai dengan Pangeran Charles. Pernikahan yang telah berlangsung selama 15 tahun itu pun akhirnya berakhir.
   Setelah sempat menjalin hubungan dengan beberapa pria Diana akhirnya takluk pada satu nama Dodi Al Fayed. Anak Mohamed Al Fayed pemilik department store Harrods dan Hotel Ritz-Paris. Barulah pada hubungannya kali ini Diana merasakan dicintai dan mencintai seseorang. Namun sayangnya, kisah cinta mereka harus berakhir tragis. Keduanya meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil saat berusaha menghindar dari kejaran paparazi.
  Jika pada pernikahannya 750 ribu orang menyaksikannya, pada saat kematian lebih dari 3 juta orang mengantar kepergiannya. Sang putri yang terlihat selalu penuh senyum dan selalu berbagi pada sesama ini meninggal pada usia 36 tahun, bersama sang kekasih yang dicintai dan mencintainya...

Mengapa Charles Lebih Mencintai Camilla? (I)

    Huff, itu reaksi pertama saya saat selesai membaca berbagai kisah kehidupan percintaan Diana-Charles-Camilla. Kenapa saya begitu tertarik dengan masalah ini? Awalnya saya masih cukup penasaran dengan kisah-kisah dibalik Raja-raja Inggris terdahulu. Seperti pagi ini saya punya sedikit "teori konspirasi" mengenai kematian Lady Diana.
   Begini teorinya, jika dahulu pangeran Edward VIII turun dari tahtanya karena ingin menikahi Wallis Simpson janda asal Amerika. Lalu bagaimana dengan nasib Pangeran Charles? Ia yang merupakan putra mahkota Inggris akhirnya bercerai dengan Lady Diana. Padahal seperti kita tahu seorang raja Inggris, merupakan pemimpin tertinggi agama pula di sana. Sementara Katholik Anglikan yang dianut Inggris "mengharamkan" perceraian.
   Kecurigaan muncul ketika tepat setahun setelah perceraiannya dengan Pangeran Charles, Lady Diana meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil bersama kekasihnya Dody Al Fayed. Konon dari cerita yang saya dengar, pada saat terjadi kecelakaan tersebut Lady Diana seharusnya masih bisa diselamatkan. Tapi entah, mungkin memang sudah jalannya Sang Putri meninggal.
   Akhirnya hari ini saya googling mengenai kisah Charles dan Camilla, serta bagaimana seorang Diana bisa menjadi istri Charles?
   Kisah asmara Charles dan Camilla memang sudah lebih dulu terjalin dibandingkan dengan kisahnya dengan Diana. Bahkan mungkin Charles tidak pernah mencintai Diana seperti ia mencintai Camilla. Lalu mengapa ia menikahi Diana bukan Camilla? Tidak ada sumber resmi yang menjelaskan mengapa ini terjadi. Tapi menurut saya (disarikan dari beberapa sumber) hal ini karena suatu ketika Charles mendapat tugas dari kerajaan (lupa untuk apanya, yang pasti keluar Inggris untuk beberapa waktu) dan setahun setelah kepergian Charles, Camilla menikah dengan Andrew Parker Bowles tahun 1973. Mungkin kala itu Camilla sudah terlanjur dinikahkan dengan Andrew .
   Sembilan tahun setelah Camilla menikah, Charles akhirnya melangsungkan pernikahan dengan Lady Diana (pada tahun 1982). Pernikahan tersebut menjadi pernikahan terbesar dan termegah abad itu. Selama ini kita tahu Diana adalah seorang guru TK, padahal jika dilihat latar belakangnya Diana bukanlah gadis sembarangan.

    Terlahir sebagai The Honorable Diana Frances Spencer, di suatu sore 1 Juli 1961, putri ketiga, anak keempat dari Viscount dan Viscountess Althorp ini "jatuh" ke dunia dengan berat 3,5 kg. Meski diakui secara fisik ia amat sempurna, Diana adalah kekecewaan. Orang tuanya mengharapkan anak laki-laki sebagai penerus keturunan.  Cikal-bakal kekayaan keluarga Spencer berasal dari abad XV, ketika nenek moyang Diana termasuk salah satu pedagang domba terkaya di Eropa.
   Dengan kekayaan itu, mereka memperoleh gelar "Earl" dari Raja Charles I (1600 - 1649), masa kehidupan pujangga Shakespeare. Althorp House pun dibangun di Northamptonshire. 
    Turun-temurun anggota keluarga Spencer melayani raja dan ratu Inggris. Mereka masih terkait persaudaraan dengan Raja Charles II dan ... tujuh presiden AS, termasuk Franklin D. Roosevelt, salah satu pahlawan PD II. Bahkan masih ada hubungan dengan gembong Mafia Al Capone dan aktor beken AS zaman '50-an, Humphrey Bogar


   So, Diana bukanlah gadis biasa. Namun, diceritakan sejak kecil Diana sudah biasa merasa sendiri karena kesibukan ayahnya dan perceraian kedua orangtuanya saat ia masih kecil. Akan tetapi didikan dari keluarganya tetap menjadikan Diana anak yang sopan dan berkarakter. Sejak kecil ia sudah terlihat sangat senang membantu dan membagi kasih sayang pada orang lain.
  Bahkan ia rela menjalani hidup mandiri dan bekerja mulai dari jadi pengasuh, pembantu kakaknya (Lady Sarah Spencer) hingga menjadi guru taman kanak-kanak. Karena merasa sepi selama masa remajanya (akibat keluarga yang kurang hangat), menjadikan Diana begitu peduli dengan kaum-kaum yang terpinggirkan. Ia mencari cinta kasih dan kebahagian dengan berbagi bersama mereka...

Kamis, 10 Maret 2011

Dibalik Tayangan Si Kecil

   Tinky Winky, Dipsy, Laa Laa... Po... Teletubbies... Teletubbies..
   Masih ingat tidak sama penggalan lagu di atas? Yup, itu merupakan penggalan lagu dari serial anak-anak Teletubbies yang tayang sekitar tahun 1997-2001 lalu. Teletubbies ini ditayangkan setiap pagi (saya lupa jam berapa tepatnya) di Indosiar kalau tidak salah. Pada masa jayanya serial tv ini termasuk favorit bagi anak-anak. Saya masih bisa mengingat dengan jelas bagaimana sepupu saya yang masih kecil kala itu sangat senang jika kami di rumah memutar Teletubbies. Bahkan kami punya beberapa VCDnya dan itu selalu diputar setiap hari.
   Television in the tummy of the babies disingkat Teletubbies adalah film yang menampilkan empat tokoh boneka gendut dan lucu bernama Tinky-Winky (berwarna ungu dengan bentuk segitiga di kepalanya.), Dipsy (berwarna hijau dengan bentuk garis lurus di atas kepalanya), Laa-Laa (berwarna kuning dengan bentuk spiral di atas kepalanya.), dan Po (berwarna merah ia memiliki bentuk lingkaran di kepalanya).
   Sebenarnya keinginan saya mengulas soal Teletubbies ini karena, suatu ketika saya menemukan hal lucu pada salah satu jenis mood di aplikasi My Mood, Facebook (aplikasi yang bisa menampilkan status disertai gambar icon dengan berbagai mood). Di sana tertulis; GITA FEELS LIKE A TELETUBBIE 
   Menurut saya ini sangat lucu, apa coba maksudnya merasa seperti boneka-boneka tubby ini. Akhirnya rasa penasaran membuat saya meluangkan waktu kerja saya hari itu untuk googling mengenai Si Teletubbies ini. Ternyata eh ternyata source yang banyak di tampilkan berkaitan dengan Teletubbies adalah isu homoseksual dibalik tayangan anak-anak tersebut. Huff!!! 
   Memang ini bukan hal yang baru saya dengar, tapi baru saya benar-benar niatin googling hari itu. Menurut beberapa sumber yang saya baca menjelaskan bahwa, tokoh Tinky-Winky yang berwarna ungu inilah Sang Ikon Homoseksual. Mengapa? karena tokoh berwarna ungu ini dikatakan berjenis kelamin laki-laki namun senang membawa dompet merah dan seringkali berebut rok dengan Po. Ditambah lagi lambang segitiga di atas kepala dan warna ungu pada badannya merupakan lambang kaum homo
   Nah, saya jadi baru sadar kalau status "feels like a teletubbie" di Facebook itu jangan-jangan maksudnya merasa seperti homo (gubraaakkk). Anyway..busway... saya jadi berpikir saat itu, apa ya tayangan anak-anak yang benar-benar untuk anak. Tidak hanya berbentuk animasi tapi kontennya pun sesuai untuk anak. Sebab seperti kita tahu kalau mau ditelisik lebih jauh hampir semua tayangan yang terlihat cocok untuk anak-anak, pada dasarnya justru tidak baik secara konten. Paling gampang ambil saja contohnya shincan.
   Gawatnya lagi, banyak orangtua yang tidak paham akan hal ini. Kebanyakan mereka merasa aman-aman saja jika anak-anaknya nonton film kartun. Padahal tidak semua tayangan itu cocok untuk dikonsumsi anak mereka. Bahkan bisa jadi justru tayangan itu menanamkan nilai-nilai buruk bagi si anak tanpa disadari orangtuanya. Widih ngeri banget kan... So, paling bener adalah dampingi deh putra-putrinya saat menyaksikan tayangan apa pun. Apalagi dimasa-masa golden age alias usia 0-5 tahun daya serap anak sangat besar dan tanpa saringan. Nah, orangtuanya inilah yang menjadi saringan buat anak-anak mereka. 

Selasa, 08 Maret 2011

Kwetiaw Yamien dan Aneka Seafood Ciamik

   Ngobrolin makanan lagi yuk! Pernah datang ke Yamien 88 Cijantung? Dulu zaman saya SMU tempat makan ini terkenal sekali, apalagi es sarang burungnya. Dulu tempat maka ini hanya punya satu lokasi yaitu di dekat SMU 88 Kalisari. Itulah kenapa namanya Yamien 88. Sekarang rasanya Yamien 88 bisa ditemu di beberapa tempat. Saya pernah liat di Cibubur, Pal, Cijantung dan beberapa tempat lain. 
   Yamien di sini memang terkenal lezat. Sekarang Yamien 88 yang terletak di Kopasus Cijantung yang ingin saya bahas. Waktu itu saya memutuskan makan siang di tempat ini, pas sesampainya disana ternyata rumah makan yamien ini 'berkolaborasi' dengan sebuah rumah makan yang menyajikan hidangan seafood.
   Saat menu datang saya memesan beberapa menu. Merasa bosan jika memilih menu biasa saya pilih kwemien, saat saya tanya pelayan menu apakah gerangan kwemien ini ternyata ini merupakan kwetiaw masak yamien. Hemm, rasanya menarik maka saya pesan satu porsi Kwemien lengkap dengan bakso dan pangsit rebusnya.
    Menu lain yang saya pesan adalah kerang hijau, tumis kangkung seafood dan es jelly leci. Tak perlu menunggu lama hingga semua pesanan tersaji. Langsung sikat, dan ternyata semuanya enak! Kwemien dengan porsi yang pas, kerang hijau yang dimasak sangat bersih, kangkung dengan seafood berlimpah hingga es jelly yang segeeeerrr beneeerrr... Yup, siang itu makan siang saya sukses membuat saya puas dan kenyang. Sambil makan saya jadi sedikit mengingat masa-masa SMU.

Aktor Aktris dan Kenyataan (King Speech)

Paul Bettany- Raja George VI- Colin Firth
Awalnya Paul Bettany yang diminta memerankan King George VI. Sayangnya Paul menolak, maka Colin Firth lah yang terpilih menggantikan. Hasilnya Colin  berhasil meraih Piala Oscar untuk kategori aktor terbaik melalui film ini. Menurut saya sih, lebih cocok Paul dari segi kemiripan dengan sang raja. Tapi dalam hal akting Colin Firth memang tidak bisa dianggap remeh di film ini.

Raja Edward VIII-Guy Pearce
Guy Pearce pemeran tokoh David (Edward VIIII) sangat mirip sekali dengan Sang Putra Mahkota.







Queen Elizabeth Bowes Lyon - Helena Bonham Carter
Helena Bonham Carter memang jagoan, setelah sukses memerankan Red Queen di Alice in Wonderland. Perannya sebagai Queen Elizabeth Bowes Lyon pun tak kalah keren. Ia juga begitu mirip dengan Sang Ratu.




Wallis Simpson- Eve Best
Adakah yang dapat membedakan? Eve best sangat mirip  dengan Wallis Simpson, Janda asal Amerika yang membuat Edward VIII bertekuk lutut.






Raja George V -Michael Gambon
Sang Dumbledore kali ini berperan sebagai Raja George V. Kemiripan dengan aslinya hampir 90 %.








Winston Churchill-Timothy Spall

Tokoh politik, orator, dan perdana mentri Inggris ini di perankan oleh Timothy Spall. Timothy Spall tidak sekali ini saja memerankan tokoh Churchill.







Lionel Logue -Geoffrey Rush
Yup, ini dia Si Terapis luar biasa yang mampu menyembuhkan penyakit gagap King George VI. Ia juga rakyat biasa yang akhirnya menjadi sahabat sang raja sampai akhir hayatnya. Lionel Lague dimainkan oleh aktor Geoffrey Rush. Dengar-dengar untuk memastikan Geoffrey Rush bersedia bergabung, tim produksi film meminta tolong pada tetangga Rush untuk mengirimkan naskah ini ke sang aktor. 

So, bagaimana kita bisa melarang film Hollywood  masuk ke tanah air? Sementara saat saya sampai ke bioskop saja film ini dibarengi oleh film Indonesia seperti Pocong Ngesot dan Cewek Saweran. Huff, apa saya harus memilih film Indonesia dengan judul seperti itu daripada film ini? Ayo dong Indonesia, buat lagi film-film berkualitas. Biar bangsa ini sulit memutuskan pilihan saat ingin menonton.