Let's see

Senin, 21 Maret 2011

Kisah Sang Ratu Muda

Emily Blunt dan Rupert Friend dalam The Young Victoria
    Film dengan genre drama priod atau film drama dengan latar kerajaan, selalu menarik perhatian saya. Salah satu faktor utamanya adalah pakaian yang dipakai para pemain biasanya sangat indah. Inilah kenapa saya sangat menyukai film-film seperti "Elizabeth The Golden Age", "Marie Antoinette", "King Speech", "Anna and The King" dan banyak lagi. Satu lagi menyocokan antara tokoh-tokoh dalam film, cerita dalam film dengan tokoh dan kisah asli nya. Itu sangaaaaaatt menarik buat saya.
   Nah, Sabtu kemarin saya iseng ke tempat penyewaan film. Setelah kutak katik, lihat-lihat, mata saya tertuju pada satu cover film dengan judul " The Young Victoria." Dari sampul dan judul sepertinya ini menceritakan mengenai Ratu Victoria Inggris. Akhirnya saya boyonglah film itu pulang dan tidak meleset. Oiya, saya kebetulan menyukai film yang berdasarkan kisah nyata. Jadi tidak sekedar drama priod namun fiksi. Sebab seperti saya bilang sebelumnya, ada keasikan sendiri saat menonton dan mencocokan dengan sejarah aslinya.
   The Young Victoria bercerita mengenai kisah Ratu Victoria (Emily Blunt) di Inggris. Ia merupakan ratu termuda dan terlama memerintah Inggris dan Britania Raya (1837-1901). Saat dinobatkan menjadi ratu, Victoria baru berusia 18 tahun. Ia merupakan satu-satunya keturunan raja. Kalau tidak salah kala itu kakeknya George III mempunyai  empat orang anak. Namun, hanya ayah Victoria lah yang memiliki keturunan sah yaitu dirinya. Maka setelah kematian pamannya King George IV, Victoria dinobatkan sebagai ratu. 
   Agak bingung mengikuti jalan cerita film ini, banyak point yang disampaikan sehingga membuat saya yang menonton agak bingung. Terlebih saat menceritakan silsilah bagaimana Victoria bisa menjadi  pewaris tunggal kerajaan saat itu. Banyak pihak ingin memanfaatkan kemudaan dan kurangnya pengalaman yang dimiliki Victoria.
   Hingga akhirnya ia bertemu dengan Prince Albert (Rupert Friend ) yang masih sepupu jauhnya. Pertemuan Victoria dan Albert yang awalnya bertujuan politis justru malah menimbulkan kesan sendiri bagi keduanya. Kisah cinta Victoria dan Albert disela intrik-intrik kerajaan inilah yang menjadi salah satu hiburan dalam film ini. Singkat cerita akhirnya Victoria memutuskan memilih Albert sebagai pasangan hidupnya. Konon kisah cinta Pangeran Albert dan Ratu Victoria termasuk salah satu kisah cinta paling romantis. 
   Film The Young Victoria memang tidak semulus King Speech. Lebih terkesan tidak fokus dalam menceritakan, tapi cukup menghibur. Meski penonton sempat kebingungan di awal film, namun penonton akhirnya cukup paham setelah mengikuti terus jalannya cerita. Oiya, Pangeran Albert dan Ratu Victoria tercatat sebagai penguasa terlama kerajaan Inggris mereka berdua memimpin selama 20 tahun, sementara ratu Victoria sendiri hingga kurang lebih 63 tahun. Mereka dikarunia 9 orang anak.
Post Card bergambar Queen Victoria dan Prince Albert
   Ada satu adegan paling romatis dan paling saya suka dari film ini. Yakni saat Pangeran Albert tertembak waktu melindungi Ratu. Saat sadarkan diri Victoria menghampiri dan menangis sambil meminta maaf (sebelumnya mereka bertengkar) dan menanyakan kenapa Albert begitu bodoh melakukan itu. Lalu, sambil mencium istrinya Pangeran Albert berbisik, " Aku memiliki dua alasan mengapa melakukan itu. Pertama, aku tergantikan tapi kamu tidak tergantikan untukku. Kedua, kamu satu-satunya istri yang aku inginkan sampai akhir hayatku." *sedaaappppp* Dan itu benar-benar terjadi. Bahkan demi memegang kesetiaanya pada sang pangeran yang terlebih dahulu meninggal pada usia 42 tahun, Ratu Victoria tetap sendiri hingga tutup usia pada umur 81 tahun. Saya rasa ini alasan mengapa kisah cinta mereka dikatakan salah satu yang paling romantis yang pernah ada.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar