Let's see

Senin, 25 April 2011

Bagaimana Membuat Makan Menjadi Menyenangkan

Nanny's Pavillion unggul pada point nomer 3 dan 6
  Saya tiba-tiba jadi teringat, saya ini orang yang cukup bawel... sangat bawel terkadang. Tapi, itu saya sesuaikan dengan tempat dan kondisi seperti apa yang membuat saya harus mengutarakan isi pikiran dan hati saya lebih (aka bawel). Selain bawel saya juga sangat suka makan, apalagi mencoba berbagai macam tempat makan baru. Nah, dari sini nih saya jadi teringat apa ya yang penting dari sebuah tempat makan. Oke, saya punya urutannya menurut saya, tapi sekali lagi ini menurut saya. Yuk, kita ulas dari yang penting sampai yang penting juga.

1.Rasa makanan. Ini inti dari sebuah tempat makan, yup, makanan yang enak rasanya! Bagaimana pun kondisi suatu tempat kalau rasa makanannya dahsyat sudah barang tentu akan terbayar segala kegundahan (halaah). Jadi saya menempatkan rasa makanan ini jadi yang paling utama.
2. Keramahan dan kesigapan pelayan. Maaf, saya termasuk yang cukup rewel soal ini. Males banget kan, kalau datang ke suatu tempat mau itu bagus atau biasa saja tapi pelayanannya buruk. Restoran kelas kaki lima pelayanannya ngga memuaskan saja saya bisa protes. Apalagi kalau restoran kelas kakap merah kuning ijo, bisa makin dongkol rasanya.
3. Dressing. Penyajian sebuah makanan juga jadi concern saya. Meski makanan itu rasanya kurang atau mungkin harganya miring tapi kalau penyajiannya bagus, rasanya cukup menghibur. Begitu pula sebaliknya meski makan tersebut enak tapi penyajiannya kurang hemmm... Apalagi kalau harganya mahal, penyajiannya buruk, dan rasanya kurang menyenangkan. Tinggalin aja deh...
4. Porsi. Nah ini juga penting nih, tidak perlu berlebih yang penting worth it. Maksudnya pas dengan harga dan rasa tentunya. 
5. Harga. Kalau urusan ini penting nih kalau lagi akhir bulan. hehehe...
6. Kenyamanan tempat. Ini terakhir deh, meskipun tempat yang nyaman bisa jadi penghibur terakhir juga kalau ke 5 hal diatas mengecewakan.

  Yup, itu tadi urutan 'kepentingan' sebuah resto atau tempat makan. Versi saya tentu berbeda dengan Anda, tapi rasanya ke 6 hal tersebut lumrah dalam kriteria penilaian sebuah tempat makan.

Social Network Fever

   Hello dear, demam jejaring sosial rasanya belum angkat kaki dan sepertinya akan semakin berkembang di negara ini. Seperti halnya perkembangan teknologi dan informasi yang sudah-sudah di satu sisi menguntungkan namun juga pasti ada sisi sisi tidak menguntungkannya. Menguntungkan sebab saat ini kita bisa tau sedikit banyak mengenai keadaan hingga pribadi seseorang hanya dari akun jejaring sosialnya. Tapi akhirnya beberapa orang mungkin akan sedikit terganggung dengan keterbukaan yang terlalu. Seperti tak ada lagi privasi dalam hidup. Tapi, itu semua tergantung pada bagaimana kita me-maintain dan memanfaatkan akun-akun jejaring sosial itu dengan bijak.
  Melihat fenomena yang ada belakangan ini saya membuat penggolongan tipe-tipe orang dalam memanfaatkan akun jejaring sosialnya. So, Anda termasuk kah dalam tipe-tipe orang di bawah ini?
- Orang yang menulis status yang menginspirasi: Biasanya orang-orang tipe ini hobi mengutip kata-kata bijak dari tokoh, film, hingga lagu.
-Orang yang menulis status-status humor: Isi status orang-orang ini selalu berhasil mengocok perut, ada saja ide-ide liar mereka yang sederhana namun jenaka.
- Si Hobi curhat: Ini yang kadang annoying, mereka biasanya senang sekali meng-update perkembangan permasalahan mereka. Sampai-sampai seluruh dunia tahu masalah apa saja yang sedang dia hadapi.
- Miss Update: Orang-orang tipe ini  hobi sekali  meng-update hampir setiap kegiatan mereka. Jangan kan jalan-jalan keluar negeri, ada cabe nyelip di gigi aja mereka ngga lupa buat ng-update.
-Sumpah serapah: Entah bagaimana, orang-orang ini senang sekali mengeluarkan sumpah serapah. Mulai dari kata-kata makian hingga yang nyerempet daerah kemaluan. 
- Chit Chat: Nah, nah ini ada satu lagi yang menjadikan status sebagai ajang chit chat. Cirinya biasanya kalau di twitter timeline mereka penuh dengan retweet-an yang isinya komentar mengenai sebuah tweet. Atau status tertentu di  facebook yang komentarnya malah jauh dari isi status. Haduh, kalau yang seperti ini kadang membuat saya ingin teriak.."Woy!! pada bisa sms...ym...or bbm an aja kaaannnn!!!bikin penuh timeline gw hellloooowww!!!"
   Nah, itu tadi deh beberapa jenis orang dan tipe-tipe status mereka di jejaring sosial versi saya. Jejaring sosial memang membuat komunikasi kita dengan orang-orang menjadi lebih mudah. Bahkan rasanya memiliki akun jejaring sosial di zaman sekarang ini sudah merupakan kewajiban, dan bisa disamakan dengan memiliki nomer telepon.
  Tapi, dengan begitu kita juga harus lebih bijak dalam mem-posting apa pun di jejaring tersebut. Karena eh karena begitu kita mem-posting resikonya adalah semua orang bisa tahu apa yang terjadi dan apa yang kita lakukan. Jadi lebih bijaklah dalam memanfaatkan jejaring sosial.

Akhirnya Bertemu Sapi Ini

   Hore!!! saya akhirnya bisa mereview juga mengenai tempat steak satu ini. Sudah cukup lama mendengar tentang 'kemasyhuran"-nya tapi belum juga sempat mencicipi. Nah, sore itu saya sekali lagi bersama teman seperjuangan berangkat ke warung steak di bilangan radio dalam ini. Tak sulit ternyata menemukannya, dari arah PIM belok kanan ke arah radio dalam, terus ikuti jalan sampai bertemu dengan Alfa Midi. Nah, Holycow Steak yang temasyhur itu terletak tak jauh sebelum Alfa Midi. 
  Sore itu pukul 17.30 Holycow baru buka, tapi jangan salah warung kecil yang konon menyajikan sajian steak yang yahud itu telah dipenuhi pembeli. Saya salah satu yang harus ikut antrian dalam waiting list. sekitar 45 menit akhirnya kami dapat tempat. Emmm... lama juga kan. Saya sarankan memang datang tidak pada jam buka, karena justru lebih lama mengantri ketimbang datang lebih malam sekitar jam7-8an malam.
  Tanpa pikir panjang sayang dan teman langsung memesan Australian Tenderloin dan sirloin steak, serta 2 gelas lemon tea. Tak lama pesanan kami datang, sepintas saya amati side dish yang disajikan cukup fresh dan banyak yakni bunci yang sepertinya ditumis dengan lada hitam dan kentang goreng. Sementara sausnya saya memesan Mushroom sous sementara teman saya BBQ sous. 
  1, 2, 3, daaan haaappp!!! Saya langsung memasukan sepotong sirloin steak saus mushroom tersebut ke dalam mulut saya, Emmmmm....benar-benar yummy!!! Dagingnya dimasak well done tapi masih sedikit merah sih dalamnya, tapi itu enak banget. Plus... plus... pluss saus mushroomnya juga istimewa. Eh, satu lagi porsinya cukuplah bikin kenyang sampai besok pagi. hehehe... Sementara saus BBQ yaa tidak jauh berbeda dengan saus BBQ lain. Tapi over all... ENAK dan WORTH IT dengan harganya...

Minggu, 24 April 2011

Pawon Nyoenya

    Ngomongin makanan lagi yuk... Sabtu minggu kemarin saya dan teman seperjuangan kembali menjelajah tempat-tempat makan. Tempat makan pertama ada di Margo City Depok, namanya Pawon Nyoenya. tempatnya seperti desain tempat makan lain di Margo cukup menyenangkan. Pawon Nyoenya memiliki desain tempat layaknya rumah makan dengan konsep Jawa yang kental.
  Saya memesan tiga jenis makanan kala itu, nasi goreng hijau, bistik jawa, dan es cokelat. Kita bahas satu-satu ya! Nasi goreng hijau rasanya seperti nasi goreng biasa tapi warnanya dibuat hijau. Tapi tidak terlalu istimewa, malah rasa ikan teri yang dicampur dengan nasi terasa sangat asin. Sementara bistik ayamnya sedikit menghibur rasanya cukup aman, ayamnya lembut namun dibalut dengan tepung sehingga menjadi krispi di luar. Tapi sayuran pelengkapnya saya agak kurang suka, terlalu mentah buat saya yang kurang suka sayuran. Es cokelat yang didaulat sebagai dessert nih yang juara. Es krim cokelat biasa dicampur dengan lempengan semacam biskuit cokelat dan bola-bola biskut cokelat (seperti jajanan zaman SD) ini nikmat sekali.


   Tak perlu khawatir, rumah makan ini memasang harga yang tidak terlalu tinggi kok untuk setiap sajiannya.

Senin, 11 April 2011

Segarnya Si Es Bubur

   Holaaa!!! kalau lama tak update artinya saya sedang terserang virus lasmalas... hehe. Nah, sekarang mo review lagi ah tempat makan. Emm... kali ini bukan tempat makannya sih tapi makanannya eh minumannya eh apa ya ini namanya. Jadi, melihat suhu di jabodetabek yang semakin ekstrim belakangan saya dan teman-teman suatu hari mendamba sebuah hidangan yang dapat melegakan dahaga kami.
   Akhirnya di hari Minggu yang luar biasa cerah seorang teman mengajak saya ke sebuah cafe-cafean sederhana di daerah Bogor. Tepatnya di dekat bekas Pangrango Plaza Bogor. Namanya Rahat Cafe. Sepintas tidak ada yang istimewa dari cafe ini hanya saja teman saya menjanjikan makanan yang baru saya dengar. Yup, namanya es bubur. Saya menduga-duga makanan seperti apa ya es bubur itu, apakah bubur dikasih es?atau es pake sate usus?atau apa yaa..
   Hemm... sesampainya disana saya langsung memesan es bubur tersebut dan satu lagi es salju. dari tampilan di daftar menu kedua pesanan saya begitu menggoda. Harga yang ditawarkan pun tidak terlalu mahal, keduanya dibandrol dengan harga Rp12.000,- .
   Horey, pesanan pun tiba. Saya pesan es bubur vanilla sementara teman saya yang lain memesan es bubur strawberry dan es salju. Es bubur ternyata merupakan yogurt yang sepertinya di-bland dengan batu es, kemudian diberi potongan buah-buahan. Bedanya dengan es salju, es salju berisi potongan buah yang diberi sirop dan es batu kemudian bagian atasnya diberi eskrim.
   Daaannnnnnn rasanyaaaa,,,,,eemmmmm, enak banget!!! yogurt tidak terlalu masam sehingga sangat menyenangkan saat bertemu potongan-potongan buah tersebut. Cocok banget dengan udara yang sedang hangat-hangatnya siang itu. Es salju juga cukup enak, tapi saya rasa es bubur ini lebih juara. Saat menulis ini pun saya jadi terbayang lagi potongan buah yang dilumuri yogurt tersebut, sluuurrrpppp.....