Let's see

Sabtu, 19 Februari 2011

Bakso So So... Tulangan Dahsyat...

   Dari judul harusnya sudah bisa ditebak ya apa yang istimewa dari Si Bakso. Tapi sebelum lebih jauh, saya cerita dulu mengapa bisa sampai ke warung bakso ini. Ceritanya suatu sore saya dan salah seorang teman dekat sangat ingin makan bakso. Maka berangkatlah kami mencari warung bakso. Saya sengaja cari yang tidak terlalu jauh dari rumah, sebab seperti sabtu-sabtu sebelumnya jalanan selalu padat merayap. Jangan sampai macet malah membuat selera makan bakso saya jadi terganggu.
   Maka berhentilah saya pada salah satu warung bakso di daerah Mekarsari. Karena saya lupa nama warungnya kita sebut saja Bakso Mekarsari. Seingat saya beberapa orang pernah merekomendasikan tempat ini pada saya. Hanya saja karena jadwal saya yang super sibuk (duileeee...), jadinya baru sore itu saya mampir.
   Tak sulit menemukan warung ini, letaknya tak jauh dari belokan pertigaan Mekarsari. Tepat di dekat deretan ojek-ojek yang mangkal, dan sepertinya ini merupakan satu-satunya warung bakso di sana (emm,,saya kurang mengamati juga sih..hehe).
   Sesampainya di sana saya langsung memesan seporsi bakso tanpa mie. Tak lama berselang, Sang Bakso pun datang. Heemmmm... dari tampilan cukup menggoda, langsung tancap gas makaaannn. Oke, menurut penilaian saya yang kebetulan anak buah Pak Bondan karena rutin mengamati dia saat membawakan acara. Kuah tidak terlalu istimewa, malah cenderung kurang panas dan sepertinya juga kurang kaldu. Bakso juga tidak istimewa, bagian luar agak alot sementara bagian dalam terlampau lembut. Jadi bakso terasa kurang padat. Sempat kecewa dengan apa yang terhidang, tahu giitu lebih baik saya makan di tempat langganan saya di Pal. Tapi, ada yang mengobati rasa kecewa saya...
   Jreng jreng jreeennnngggg!!!! Jadi, si penjual menyisipkan sebuah daging tetelan yang masih berupa tulangan. Sempat pesimis melihatnya, tapi begitu saya potong. Waw, sangat empuk. Rasanya pun enaaakkkk sekali. Yup, Sang Tulangan menyelamatkan sore saya... Saya pun pulang dengan hati senang, meski sisa-sisa lemak bakso masih terasa menempel di bibir.
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar